PERBANDINGAN ANTARA PATCHING HOTMIX ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (ACBC) DAN PATCHING CEMENT TERHADAP MUTU DAN BIAYA PADA PERBAIKAN RIGID PAVEMENT

Authors

  • Dica Rosmyanto
  • Kartika Setiawati

DOI:

https://doi.org/10.52453/t.v14i1.425

Keywords:

Perkerasan Kaku, Kerusakan Transversal crack, Patching Hotmix Asphalt Concrete Binder Course (ACBC), Patching Cement

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi di jalan tol cipali terutama di aset perkerasan kaku yaitu terjadinya kerusakan. Kerusakan pada area perkerasan kaku yang paling banyak di lapangan yaitu kerusakan transversal crack. Penyebab utama dari kerusakan tersebut yaitu banyaknya kendaran yang membawa beban melebihi kapasitas muatanya menyebabkan lapisan tanah dasar mengalami pelunakan. Sebagian besar tanah tol Cipali berada di area tanah exponsure dan soft soil. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya tahan yang terbaik antara metode perbaikan patching hotmix dan patching cement dan mengetahui biaya yang dibutuhkan dari metode perbaikan Rigid pavement dengan metode patching hotmix dan patching cement. Adapun alternatif yang dipakai selama ini di lapangan dalam perbaikan kerusakan transversal crack yaitu dengan metode Patching Hotmix Asphalt Concrete Binder Course. Solusi tersebut masih kurang efektif dalam penanganan kerusakan sementara karena hanya dapat bertahan selama 1 bulan selebihnya akan terjadi spalling (bagian permukaan tambalan aspal akan terlepas `dalam bentuk agregat kecil). Hal ini memerlukan Improvement dari solusi yang ada saat ini. Improvement perbaikan kerusakan transversal crack yang digunakan yaitu patching cement, patching tersebut dapat bertahan selama 6 bulan. Dari segi biaya dalam rentang waktu setengah tahun penanganan perbaikan menggunakan patching hotmix yaitu Rp. 19.669.532,04 sedangkan untuk patching cement biaya yang dikeluarkan yaitu 7.637.945,29. Sehingga metode perbaikan yang paling efektif dan efisien yaitu patching cement karena dapat menghemat biaya Rp. 12.031.586,75 dalam jangka waktu setengah tahun.

References

Anas, A. (2004). Perkerasan Beton Semen. Jakarta: Yayasan Pengembang Teknologi dan Manajemen.

Hendarsin, S. L. (2020). Perencanaan Jalan Raya. Bandung: Politeknik Negeri Bandung. Indonesia,

S. N. (2008). Harga Satuan Pekerjaan. Badan Standarisasi Nasional.

Marga, D. J. (1991). Tata Cara Pemeliharaan Perkerasan Kaku (Rigid pavement). Jakarta.

Marga, K. P. (2013). Manual desain perkerasan jalan nomor 02/M/BM/2013. Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga.

Niron, J. W. (1992). Pedoman Praktis Anggaran dan Borongan Rencana Anggaran Biaya. Jakarta:

NOVA.Siahaan, D. A. (2016). Analisa Perbandingan Nilai IRI Berdasarkan Variasi Rentang Pembacaan NAASRA.Universitas Sumatera Utara.

Tenriajeng, A. T. (2002). Seri Diktat Kuliah Rekayasa Jalan Raya-2. Gunadarma.

Published

2023-11-06

How to Cite

Rosmyanto, D. ., & Setiawati, K. . (2023). PERBANDINGAN ANTARA PATCHING HOTMIX ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (ACBC) DAN PATCHING CEMENT TERHADAP MUTU DAN BIAYA PADA PERBAIKAN RIGID PAVEMENT. Technologic, 14(1). https://doi.org/10.52453/t.v14i1.425